a. Ilmu Fathimah a.s
Fathimah a.s. dari semenjak lahir telah mempelajari ilmu pengetahuandari sumber wahyu. Rahasia-rahasia ilmu pengetahuan yang dimilikinyaadalah hasil diktean sang ayah dan ditulis oleh suaminya tercinta, ImamAli a.s. Setelah itu, ia mengumpulkannya dalam bentuk sebuah mushafyang akhirnya dikenal dengan nama Mushaf Fathimah a.s.
b. Mendidik Orang Lain
Dengan menjelaskan hukum dan pengetahuan-pengetahuan Islam, Fathimaha.s. telah berhasil memperkenalkan para wanita pada masa itu dengankewajiban-kewajiban mereka. Fidhdhah, salah seorang murid dan hasildidikannya selama dua puluh tahun tidak berbicara kecuali Al Quran danjika ia hendak menerangkan sesuatu, ia menjelaskannya dengan membacaayat-ayat Al Quran.
Suatuhari seorang wanita menghadap Fathimah a.s. seraya bertanya: “Sayamemiliki seorang ibu yang sudah tua dan sering mengerjakan shalatdengan keliru. Ia menyuruhku untuk bertanya kepada Anda berkenaandengan permasalahan tersebut”. Ia pun menjawab pertanyaan tersebut.Wanita itu mengulangi pertanyaan yang sama sebanyak sepuluh dan ia punmenjawab setiap pertanyaannya tersebut. Akhirnya, wanita itu merasamalu dan berkata: “Saya tidak akan mengganggu Anda lagi”. Fathimah a.s.menjawab: “Tidak apa-apa. Datanglah kemari dan tanyakanlah segalapermasalahanmu. Berapa kali pun engkau bertanya, aku tidak akan marah.Aku pernah mendengar ayahku bersabda: “Pada hari kiamat ulama pengikutkami akan dibangkitkan dan mereka akan dianugerahi kedudukan yangtinggi sesuai dengan kadar ilmu yang mereka miliki. Pahala mereka akandisesuaikan dengan kadar usaha yang telah mereka lakukan dalammemberikan petunjuk kepada hamba-hamba Allah”.
c. Ibadah Fathimah a.s.
Fathimaha.s. mengkhususkan sebagian waktu di malam hari untuk beribadah. Karenalamanya berdiri ketika mengerjakan shalat malam, akhirnya kakinyamembengkak. Hasan Al-Bashri (wafat 110 H.) pernah berkata: “Tidak adaseorang pun dari umat ini dari segi zuhud, ibadah dan takwa yangmelebihi Fathimah a.s.”.
d. Sebuah Kalung yang Penuh Berkah
Suatu hari Rasulullah SAWW duduk di masjid dan dikelilingi oleh parasahabat. Tidak lama kemudian seorang tua bangka dengan pakaiancompang-camping datang menghampiri mereka. Usia tua dan kelemahanbadannya telah merenggut segala kekuatan yang dimilikinya. RasulullahSAWW menghampirinya seraya bertanya tentang keadaannya. Ia menjawab:“Wahai Rasulullah, aku adalah seorang papa dan lapar, berikanlah akumakanan. Aku telanjang, berikanlah kepadaku pakaian. Aku hidupmenderita, tolonglah aku”. Rasulullah SAWW menjawab: “Aku sekarangtidak memiliki sesuatu (yang dapat kuberikan kepadamu). Akan tetapi,orang yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, sebenarnya ia jugamemiliki saham dalam kebaikan tersebut”.
Setelah berkata demikian, Rasulullah SAW menyuruhnya untuk pergi kerumah Fathimah a.s. Ia pergi ke rumahnya dan sesampainya di sana iamenceritakan segala penderitaannya. Ia menjawab: “Aku pun sekarangtidak memiliki sesuatu (yang dapat kuberikan kepadamu)”. Setelahberkata demikian, ia melepas kalung yang dihadiahkan oleh putri Hamzahbin Abdul Muthalib kepadanya dan memberikannya kepada pria tua ituseraya berkata: “Juallah kalung ini, insya-Allah engkau akan dapatmemenuhi kebutuhanmu”.
Setelahmengambil kalung tersebut pria tua itu pergi ke masjid. Rasulullah SAWWmasih duduk bersama para sahabat kala itu. Pria tua itu berkata: “WahaiRasulullah, Fathimah memberikan kalung ini kepadaku untuk dijual demimemenuhi segala kebutuhanku”. Rasulullah terisak menangis. Amar Yasirberkata: “Wahai Rasulullah, apakah Anda mengizinkan kalung ini kubeli?”“Siapa yang membelinya, semoga Allah tidak mengazabnya”, jawabRasulullah SAWW singkat.
Amar Yasir bertanya kepada pria tua itu: “Berapa kamu maumenjualnya?” “Aku akan menjualnya seharga roti dan daging yang dapatmengenyangkanku, pakaian yang dapat menutupi badanku dan 10 Dinarsebagai bekalku pulang menuju rumahku”, jawabnya pendek.
Amar Yasir berkata: “Kubeli kalung ini dengan harga 20 Dinar emas,makanan, pakaian dan kuda (sebagai tungganganmu pulang)”. Ia membawapria tua itu ke rumahnya, lalu diberinya makan, pakaian, kuda dan 20Dinar emas yang telah disepakatinya. Setelah mengharumkan kalungtersebut dengan minyak wangi dan membungkusnya dengan kain, ia berkatakepada budaknya: “Berikanlah bungkusan ini kepada Rasulullah, dan akujuga menghadiahkanmu kepada beliau”.
Rasulullah SAWW akhirnya menghadiahkan kalung dan budak tersebutkepada Fathimah a.s. Fathimah a.s. mengambil kalung tersebut danberkata kepada budak itu: “Aku bebaskan engkau di jalan Allah”. Budakitu tersenyum. Fathimah a.s. menanyakan mengapa ia tersenyum. Iamenjawab: “Wahai putri Rasulullah, kalung ini yang membuatku tersenyum.Ia telah mengenyangkan orang yang kelaparan, memberikan pakaian kepadaorang-orang yang tak berpakaian, menjadikan orang fakir kaya,memberikan tunggangan kepada orang yang tidak punya tunggangan,membebaskan budak dan akhirnya ia kembali pemilik aslinya”.
Righteous Kill
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
السَّلاَمُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَ عَلَى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ وَ عَلَى أَوْلاَدِ الْحُسَيْنِ وَ عَلَى أَصْحَابِ الْحُسَيْنِ