Sampai saat ini kehidupan yang nyaman belum juga dirasakan masyarakat muslim Amerika, karena dengan masih gencarnya propaganda negatif tentang Islam, masih banyak warga AS yang berpandangan Islam itu agama yang berbahaya, kecuali bisa dibuktikan kebalikannya.
Menurut Kantor Berita ABNA, Mundzir Sulaiman tenaga pengajar sebuah universitas di Maryland, dan seorang ahli Hak Asasi Manusia Amerika berkata, '' Setiap tahun Amerika selalu menggembar gemborkan kekurangan dan kelemahan negara lain dalam masalah Hak Asasi Manusia, namun tidak pernah melihat berbagai kekurangan yang dimiliki negaranya sendiri.''
Beliau menambahkan bahwa disisi lain sudah banyak sekali lembaga internasional maupun
domestik Amerika yang mulai meneliti permasalahan penegakan HAM di AS. Terkait daya tarik pembahasan masalah hak asasi manusia oleh berbagai pihak dari berbagai negara dia berkata,'' Penyalahgunaan dalam hal ini akan memberi beban tanggung jawab besar jadi perlu jadi perhatian.''
Sulaiman menyinggung kondisi umat Islam dan beberapa kelompok kecil setelah penyerangan 11 september yang terjerat ketidakstabilan keamanan dan selalu dipersulit berkata, "Bahwa hak-hak yang tertera pada hukum dasar Amerika sejak tragedi 11 september sudah tidak berlaku lagi."
Berkaitan dengan semakin meluasnya penyerangan idiologi dan informasi terhadap orang Arab dan umat Islam dia menambahkan, ''Sangat jelas bahwa umat Islam adalah salah satu sasaran bidik.'' Ahli strategi ini memaparkan juga bahwa Muslim Amerika sangat ketakutan dimana disebabkan rasa ketakutan itu walau sekedar untuk sholat atau memberikan uang dijalan untuk kebaikan saja tidak bisa, karena mereka akan dicurigai sedang mengumpulkan dana untuk operasi terorisme.
Sulaiman mengisyaratkan pada bertambahnya keinginan di kawasan yang dikuasai Amerika untuk mernyerang orang Islam dan akidah mereka,” Mereka menilai Islam sebagai sebuah idiologi yang berbahaya, mereka berasumsi bahwa setiap muslim itu bersalah kecuali sudah dibuktikan kebalikannya.” Dia menambahkan bahwa di Amerika ada sebuah budaya
pemujaan pada kulit putih dimana akhir-akhir ini kembali berkembang lagi, karena budaya ini maka mereka memusuhi setiap manusia yang memiliki kulit bewarna.
Sulaiman ketika ditanya tentang penyebaran agama Islam berkata,” Setelah penyerangan 11 september muncul kepermukaan sebuah pertanyaan mengapa Amerika berusaha memerangi umat Islam, dan mengapa Amerika dengan alasan perang pada terorist menyerang Islam? ” menanggapi pertanyaan ini Sulaiman menjawab, "Mereka pada perang dingin memiliki musuh yang jelas dan kini musuh itu telah lenyap, sekarang bendera musuh dengan warna merah komunisme itu dirubah pada bendera warna hijau umat Islam."
Berkaitan dengan dampak atas usaha yang sudah dilakukan untuk menghadapi penyerang Islam di dunia barat dia berkata, “Menurut saya semua usaha yang dilakukan sangatlah membantu, orang-orang Kristen, dan para penganut agama minoritas lainnya serta para pemikir juga bisa mengambil peran besar dalam kasus ini.”
"Jika umat Islam tidak bersatu dalam menghadapi kekuatan imperialisme Amerika mereka tidak akan pernah berhasil sama sekali, karena imperatur Amerika ingin menguasai seluruh wilayah dunia." Jelasnya berapi-api.
Di akhir penjelasannya dosen dari Universitas di Maryland ini mengatakan, ”Amerika harus dituntut bertanggungjawab atas perbuatannya, selain cara ini kita tidak akan berhasil dan para muslim harus menjalankan kewajibannya serta selalu berupaya mewujudkannya sampai akhirnya mencapai tujuan yang diinginkan.