Tapi belum jelas, apakah Hizbollah sepakat untuk menunjuk kembali putra mendiang PM itu. Penarikan diri Hizbollah dan sekutunya dari pemerintahan bersatu yang terbentuk pada November 2009 itu terjadi ketika Saad sedang berada di Washington untuk menggelar perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Libanon jatuh ke dalam ketegangan politik kemarin setelah Hizbollah keluar dari koalisi pemerintah. Akibat keluarnya Hizbollah, pemerintahan Libanon pun bubar.
Aksi Hizbollah itu dipicu penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait pembunuhan Perdana Menteri (PM) Rafiq Hariri pada 2005 silam. Tak kurang dari 11 menteri Hizbollah yang duduk di pemerintahan mengundurkan diri akibat penyelidikan sepihak. Setelah pemerintahan dinyatakan bubar, Presiden Libanon Michel Sleiman kemarin meminta kabinet yang dipimpin Saad Hariri, putra Rafiq Hariri, memimpin pemerintahan sementara untuk menyiapkan konsultasi dengan parlemen dalam menunjuk PM baru. Sesuai dengan tradisi negara tersebut, PM harus berasal dari kalangan muslim Sunni. Saad merupakan politisi Sunni yang populer.
Tapi belum jelas, apakah Hizbollah sepakat untuk menunjuk kembali putra mendiang PM itu. Penarikan diri Hizbollah dan sekutunya dari pemerintahan bersatu yang terbentuk pada November 2009 itu terjadi ketika Saad sedang berada di Washington untuk menggelar perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Setelah mengetahui pengunduran diri para menterinya, Saad kemarin langsung meluncur ke Prancis untuk bertemu Presiden Nicolas Sarkozy. Sarkozy juga membahas situasi di Libanon dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengirim pesan dukungan kepada Presiden Libanon Michel Suleiman.
Hizbollah menuding persidangan tersebut sebagai skenario AS dan Israel. Berdasarkan laporan media, pengadilan itu membidik anggota senior Hizbollah. Mereka dituduh terlibat pembunuhan Rafiq Hariri pada 2005. Amerika juga menuduh Suriah berada di belakang pembunuhan tersebut.
Negara itu telah menghadapi serangkaian krisis sejak pembunuhan mantan PM Hariri. Mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri dan 22 orang lainnya terbunuh pada 14 Februari 2005 setelah sebuah bom yang dipasang di sebuah truk meledak di tengah-tengah iring-iringan di kota Beirut.
Righteous Kill
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
السَّلاَمُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَ عَلَى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ وَ عَلَى أَوْلاَدِ الْحُسَيْنِ وَ عَلَى أَصْحَابِ الْحُسَيْنِ